Kesiapan
satu langkah ke depan yang dilakukan oleh penulis ternyata memberikan berkah
tersendiri. Menguasaan IT dalam dunia
pendidikan sebagai suatu keharusan, sehingga penulis tidak gagap dalam
menghadapi perubahan yang begitu cepat, dan tentu pembelajaran akan tampak
begitu menarik dengan menggunakan berbagai sumber dan model. Ditambah situasi
dan kondisi mewabahnya Covid-19 yang
kita tidak tahu kapan akan segera berakhir. Menuntut penulis untuk tetap memberikan
pembelajaran, tanpa harus bertatap muka secara langsung. Sehingga pembelajaran
daring menjadi pilihan yang tepat saat ini.
Pembelajaran
daring adalah pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka melalui
platform yang telah tersedia. Banyak hal yang dapat dilakukan melalui
pembelajaran model daring ini, beragam cara dapat diterapkan untuk menjadikan
metode pembelajaran lebih efektif, misalnya melalui video conference agar
proses belajar mengajar dapat terjadi dua arah, entah menggunakan Zoom, Google Meet, Webex atau aplikasi lainnya. Dan
tentu lebih fleksibel, dapat
dilakukan kapan dan dimana saja, seperti Edmodo
yang sebelumnya penulis gunakan untuk mengintegrasikan segala aktivitas belajar
mengajar, yang banyak memudahkan siswa dalam menjangkau materi pembelajaran
dari guru.
Meskipun
belum dapat dikatakan efisien, karena harus sesuai kemampuan orang tua, sistem
pembelajaran ini sedikit banyak akan menguras kuota orang tua siswa. Memang
sistem daring ini tidak melulu menggunakan 100 % online, tetapi dapat dilakukan
melalui berbagai varian. Pengumpulan dan pemberian tugas atau materi dapat
dilakukan melalui Whatsapp, e-mail
atau media lainnya.
Bagaimana
dengan kesiapan MTs Negeri 6 dalam menghadapi pandemik Covid-19, yang memaksa guru dan siswa harus dapat beradaptasi
melalui pembelajaran menggunakan sistem daring ini? Beruntung adanya kesigapan
baik dari pengambil kebijakan dalam hal ini Kementerian Agama (Bidang
Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah) dan Kepala Madrasah MTs
Negeri 6, masalah pembelajaran daring ini dapat diatasi dengan baik melalui E-Learning Madrasah. Meskipun
sebelumnya, guru baik secara mandiri maupun kolektif meyelenggarakan sistem
daring ini dengan berbagai macam aplikasi yang digunakan (Google Class, Edmodo, padlet, quizizz).
Bagaimana
cara kerja E-Learning Madrasah? Dari
berbagai sumber yang penulis rangkum, sebagaimana yang disampaikan oleh Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan
Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, A. Umar bahwa untuk dapat mengunduh
aplikasi E-Learning Madrasah, user
harus terlebih dahulu melakukan log in sebagai operator madrasah (operator
dapat mengunduh pada link https://elearning.
kemenag.go.id/). Dalam proses itu, user harus mengunggah Surat Keputusan
(SK) sebagai salah satu syarat utama mendapatkan aplikasi E-Learning Madrasah.
Setelah SK berhasil diunggah, operator harus menunggu SK tersebut disetujui
oleh tim dari Direktorat KSKK Madrasah. Jika SK sudah disetujui, Operator akan
diberikan akses untuh mengunduh Aplikasi e-Learning
Madrasah.
Selain
siswa, lima user lainnya yang dapat mengakses E–Learning Madrasah adalah Operator Madrasah, guru mata pelajaran,
guru bimbingan konseling, wali kelas dan kepala madrasah. Masing-masing
memiliki user sendiri untuk masuk ke dalam aplikasi E-Learning Madrasah. Terdapat berbagai fitur dalamnya, yang
masing-masing memiliki fungsinya, diantaranya Kelas Online yang berisi konten
mulai dari awal proses pembelajaran, pembuatan standar kompetensi, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, jurnal guru, pengolahan
penilaian harian, ujian berbasis komputer (CBT) hingga pengolahan nilai rapor.
Selain
itu terdapat juga konten Guru Berbagi
yang merupakan platform yang akan menampung kreatifitas guru madrasah di
seluruh Indonesia untuk saling berbagi informasi apa pun yang bermanfaat, dan
Forum Komunitas Madrasah agar siswa dan guru dapat dengan mudah berbagi ide dan
membuka forum diskusi karena di dalamnya terdapat media sosial untuk saling
berkomunikasi antara guru dan siswa. User juga dapat saling berkomentar dan
berbagi ide atau gagasan dalam fitur chat.
Jakarta,
30 April 2020
Nadiyah
Dimuat
dalam Antologi Guru Menulis 21
No comments:
Post a Comment