Education Quotes

Jendela

Tuesday, June 22, 2021

HIJRAH LITERASI : MENAPAKI JALAN SUNYI

 

 

Menulis adalah jalan sunyi. Jalan pembebasan dan pengembaraan diri~. Quote yang aku tulis ini terinspirasi dari beberapa penulis hebat dunia yang disajikan pada materi 1 dan 2 sgsi kma op 29 pada bulan Maret lalu. Yah, menulis adalah cara pembebasan diri sekaligus pengembaraan pada diri si penulis. Begitu kira-kira yang dapat aku simpulkan. Penulis begitu asyik dengan dunianya, sampai-sampai andai tidak tersedia waktu, mereka pun mampu untuk menciptakan waktu bagi dunianya. Sungguh ajaib! 

Kala hati gundah, senang, emosi memuncak, mengalami kebuntuan--tidak ada solusi ketika menghadapi berbagai persoalan hidup, ketakutan, kepedihan dan penderitaan atau rindu yang tak pernah bertepi, cara yang terbaik adalah melarikan diri menapaki jalan sunyi, menulis. Beberapa penulis terkenal mengambil jalan ini, bukan hanya sekedar untuk menyembuhkan atas kepedihan dan penderitaan yang dihadapi, tapi bagaimana mereka mampu mengelola situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan menjadi sesuatu yang menggairahkan. Bahkan mampu memberikan inspirasi bagi masyarakat dunia. Anne Frank, dalam The Diary of a Young Girl. Sebuah buku harian yang ditulisnya pada masa perang, hidup dalam bayang-bayang ketakutan di masa rezim Nazi Hitler, yang kemudian menjadi bagian penting dari sejarah dunia. Bagi Anne menulis dapat menjadi sumber kenyamanan dan pengharapannya. 

Maya Angelou, penyair dan penulis sekaligus aktivis sipil Amerika yang terkenal. Catatan kehidupan masa kecilnya yang menyedihkan dapat dijadikan sumber inspirasi bagi siapa pun. Semua jejaknya terekam dalam buku yang ditulisnya, diantaranya buku yang berjudul I Know Why The Caged Bird Sings. Maya sedikitnya telah menerbitkan tujuh otobiografi, tiga buku esai, beberapa buku puisi serta jenis tulisan lainnya. Beberapa quote-nya sangat menginspirasiku, diantaranya adalah "If you don't like something, change it. If you can't change it, change your attitude".

Tahun 2018 sejak aku bergabung dalam komunitas menulis, dengan mantap jalan sunyi ini aku tempuh. Meski kegiatan menulis jauh sebelumnya sudah lama aku lakukan, akan tetapi dengan intensitas yang begitu kecil, tanpa komitmen apa pun. Padahal komitmen pada diri sendiri untuk menulis dan dilakukan secara step by step dan berkelanjutan adalah bagian yang sangat penting. Andai aku ingin memiliki skill dan menjadi penulis profesional dibutuhkan banyak latihan. Dan semua itu dapat terback up andai aku tergabung dalam komunitas menulis. 

Bergabung dalam komunitas menulis menambah energi baru, dan yang paling membahagiakan aku dapat menulis quote-ku sendiri, yang memang sejak lama aku impikan. Belajar untuk disiplin akan waktu, ada target yang hendak dicapai dan yang terpenting adalah membangun kepercayaan diri sendiri (build self-confidence) untuk menemukan jalannya sendiri. Menulis berarti memperhatikan dunia sekitar, memperhatikan detailnya. Aku pun harus membuka hati untuk apa yang aku lihat. Mendengarkan orang-orang yang berada di sekelilingku ketika mereka berbicara. Karena setiap orang memiliki ceritanya masing-masing, maka dengarkan dan ambil bagian dalam percakapan atau berdiskusi. Perhatikan apa yang mereka sampaikan, ajukan pertanyaan dan saat di mana mereka juga memberikan jawabnya. Dan satu hal yang paling penting dari semua itu adalah baca, baca dan baca.

“If you don't have time to read, you don't have the time (or the tools) to write. Simple as that.” –Stephen King. Membaca dan menulis memiliki hubungan yang begitu erat. \Memiliki makna sebagai sebuah proses yang panjang. Jika seseorang ingin menulis, maka harus banyak membaca. Melalui berbagai macam bacaan yang diminati oleh seorang penulis, ia merasa terbebaskan sekaligus dapat melakukan pengembaraan diri yang kemudian dituangkan dalam tulisan-tulisannya. Sehingga tidak heran mengapa seorang penulis seperti Ray Bradburry mampu menghabiskan seluruh hidupnya di hadapan mesin tik. Tidak akan pernah khawatir akan jadwal yang padat, yang seolah-olah membatasi ruang geraknya. Semua dilakukannya dengan penuh suka cita. Atau Stephen King, penulis skenario terkenal Amerika. Berkat kemahirannya menulis telah melahirkan 56 novel, puluhan cerpen dan bahkan komik.

Di dunia ini tidak ada profesi manapun yang tidak melibatkan kegiatan membaca. Seorang traveler-pelancong membutuhkan berbagai informasi sebelum mengunjungi suatu tempat atau ke suatu negara. Menentukan destinasi wisata impian apa yang diinginkannya. Setelah mendapatkan informasi yang cukup berikut tips-tipsnya, barulah si traveler-pelancong mempertimbangkan untuk mengunjunginya. Dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang tempat wisata yang akan dituju dan pengalaman-pengalaman yang menakjubkan yang akan ditemuinya.

Andai pun aku seorang koki atau chef, sudah pasti membutuhkan sumber bacaan yang nantinya akan dijadikan rujukan untuk membuat berbagai macam varian menu sebelum disajikan kepada customer. Harus mengetahui seluk beluk memasak, bahan-bahan dan alat-alat lainnya yang diperlukan. Tentu saja selain memiliki keterampilan memasak, seorang chef dipercaya untuk memimpin dapur dan membuat racikan menu. Memberikan pelatihan dan teknik-teknik memasak kepada orang lain. Andai itu semua mereka tuangkan dalam sebuah tulisan akan tampak menarik, dan menambah value bagi si penulisnya. Begitu pula dengan profesi guru. Keren kan? 

Ketika aku melihat ke dalam diri seorang guru, yang ada dalam pikiranku adalah membaca dan menulis, selain itu tidak ada lagi~.  Bagi seorang guru membaca dan menulis adalah bagian yang tak terpisahkan. Berbagai macam varian data dapat dijadikan sumber untuk menulis. Setiap hari ada saja peristiwa unik yang bertebaran di sekitarnya. Mulai dari betapa heboh dan super heronya emak-emak ketika mengantar dan menjemput putra-putrinya di sekolah. Kisah-kisah inspiratif ketika berada di kelas, dengan teman sejawat, aktivitas pribadi di luar kegiatan sekolah (chatting, berinteraksi dengan orang asing), dan masih banyak cerita lainnya yang terkadang sedikit aneh, tak terduga. Andai seorang guru memiliki minat untuk menulis, mungkin seorang guru dapat menjadi blogger, novelis, cerpenis, peneliti, atau yang sekarang sedang booming di masa pandemi ini adalah menjadi youtuber, dengan pendapatan yang cukup fantastis!

Memang hidup adalah pilihan. Dan aku pun pada akhirnya harus memilih, dari sekian banyak aktivitas di luar sekolah hal yang membuat aku nyaman dan penuh pengharapan (meminjam istilah Anne Frank) adalah menulis. Bukan karena aku hidup dalam penderitaan sebagaimana Anne dan Maya, bukan. Tidak lain karena aku harus menemukan jalanku sendiri, menemukan jati diriku sendiri.~           

Nadiyah, Jakarta, 11 Juni 2021. Dimuat dalam Hijrah Literasi : 45 Artikel Pilihan SGSI KMA OP (Penyunting : Eka Wardana)


No comments:

Post a Comment