Education Quotes

Jendela

Wednesday, July 17, 2019

Karierku Sebagai Guru

Teachers are unique problem solvers by character, temperament, and resilience. Teachers CAN NOT be manufactured to fit someone's business model for education. ~Robert John Meehan. Setiap kali memulai menulis, aku berupaya untuk mencantumkan kata-kata bijak, berharap untaian kata-kata yang aku tulis mengalir, lebih terarah dan bermakna.

Awalnya ada sedikit keraguan untuk menulis tema besar tentang Meneropong Karier Guru sebagaimana yang telah digagas oleh Master Eka Wardana pada SGSI KMA-OP 13. Setelah merenung sejenak (bahkan aku pun harus mencari bahan dari berbagai sumber, mencoba menelaah arah dari tema yang diangkat kali ini). Terus terang aku tak pernah membayangkan tentang karierku, hal itu mengalir begitu saja dengan menjalankan kewajibanku sebagai guru sebaik mungkin. Sebagaimana bayanganku sebelumnya, karier guru di sekolah meliputi dua hal, yaitu karier struktural (berhubungan dengan kedudukan seseorang di dalam struktur organisasi tempat dimana aku bekerja, seperti kepala sekolah, pengawas, wali kelas dan lain-lain) dan karier fungsional (pencapaian formal di dalam profesi yang digelutinya : guru madya, guru dewasa, guru pembina dan guru professional).

Dalam Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru adalah tenaga professional dengan segala implikasinya. Meski demikian guru diberikan kesempatan untuk mengembangkan karier. Pengembangan karier (career depelopment) ini pada kenyataannya belum memperoleh porsi yang memadai. Dibutuhkan berbagai syarat dan embel-embel lainnya seperti guru harus juga mengumpulkan angka kredit melalui kegiatan-kegiatan akademik. Melakukan penelitian, menulis karya ilmiah, seminar, lokakarya, simposium atau lainnya.

Dengan demikian adakah jalur lain selain yang disebutkan di atas yang harus dilalui oleh seorang guru dalam mengembangkan kariernya? Bagaimana andai ada guru mata pelajaran di suatu bidang, katakanlah guru PPKn yang memiliki prestasi juara lomba catur tingkat nasional? Atau guru mata pelajaran IPA yang meraih juara di bidang oleh raga, renang misalnya? Bagaimana dengan angka kreditnya?

Merujuk pada kata-kata mutiara di atas, guru memiliki karakter yang unik,  guru tidak dapat diproduksi untuk dapat dipaksa harus disesuaikan dengan model bisnis seseorang untuk kepentingan pendidikan. Guru memiliki nalurinya tersendiri, bahkan berjalan sesuai garis edarnya yang mereka miliki. Begitulah guru, karena keunikannya guru memiliki jiwa merdeka, ibarat tunas yang akan terus tumbuh meski berada dalam empat musim sekalipun! Untuk itu aku akan lebih cenderung untuk mengembangkan karier melalui jalur non formal, menjadi penulis atau sesuatu yang aku ingin lakukan.

Profesi guru adalah profesi terindah. Sekian tahun aku menjalani profesi sebagai guru, barulah aku menyadari. Tentu dengan lika-liku dan perjuangan yang cukup panjang. Memiliki sisi yang menarik dan ada begitu banyak problema yang membutuhkan jawaban yang tidak akan cukup untuk diurai di sini. Padatnya jadwal dan aktivitas yang menyita waktu, menjadikan guru harus mampu menggunakan waktu yang dimiliki secara cermat dan cerdas. Aku sendiri tidak pernah berangan-angan untuk karierku ke depan. Bagiku, profesiku sebagai guru sudahlah cukup, karier akan mengalir dengan sendirinya, karena aku ingin dapat menjadi apapun yang aku inginkan. Tinggal bagaimana aku harus berusaha keras meningkatkan kualitas diri melalui beberapa komunitas di mana aku bergabung di dalamnya, sehingga skill ku di bidang lain pun akan mampu terasah dengan baik. 


Nadiyah, Jakarta , 16 Juli 2019

No comments:

Post a Comment