Education Quotes

Jendela

Wednesday, June 23, 2021

“ ... BAHKAN AKU PUN BERDISKUSI DENGAN HUJAN”

Tema apa yang akan aku tulis, andai tidak ada satu pun teori menulis yang disajikan oleh pemateri? Banyak kepala akan berpikir keras, termasuk diriku. Sebenarnya banyak ide-ide yang bertebaran di sekelilingku, andai aku mau sedikit saja meluangkan waktu untuk memperhatikan peristiwa apa saja yang terjadi pada hari-hari yang telah dan sedang kujalani, termasuk ketika mentari pagi mulai menampakkan batang hidungnya di akhir bulan Mei ini. Ada apa dengan bulan Mei? Atau hujan yang turun tanpa pernah siapa pun mengundangnya. 

Semua dapat dijadikan bahan untuk menulis, apa pun itu. Ibarat mata air, seorang penulis tidak akan kehilangan ide-ide briliannya. Apa pun dapat dijadikan bahan untuk menulis. Bukankah sorang penulis harus siap sedia atas 1001 kemungkinan? Seorang penulis memiliki hak prerogatif atas dirinya untuk apa yang ditulisnya. Dan itu adalah modal utama yang harus dimiliki oleh seorang penulis, karena menulis adalah suatu kegiatan yang membutuhkan kreativitas lebih. Di tangan seorang penulis sesuatu yang biasa menjadi begitu istimewa. Berpikir out of box menjadi keharusan bagi seorang penulis. 

Bayangkan andai sorang penulis memiliki standar yang biasa-biasa saja, mungkin hasil karyanya tak akan diminati oleh siapa pun. Mungkin juga aku dan jutaan penonton di muka bumi tidak akan tertarik untuk menonton drama Korea, andai konten dari script yang ditulis oleh si penulisnya begitu datar, alur cerita yang membosankan dan tidak ada daya kreatif yang mumpuni di dalamnya. Tidak akan pernah menjadi trend dan nge-booming, dan diminati oleh semua kalangan di tanah air mau pun manca negara. Bahkan tidak akan pernah menghipnotis siapa pun. Kreativitas yang dimiliki oleh penulis menjadi penentu kuat menarik atau tidaknya sebuah cerita atau skenario yang ditulis. Aku pun dapat membandingkan perbedaan antara drama seri Meteor Garden versi Taiwan dan Korea. Meskipun memiliki alur cerita yang sama, namun disajikan dengan amat sangat berbeda. 

Jika kamu memiliki ide yang kamu pikir benar-benar bagus, jangan biarkan beberapa orang “idiot” itu menghentikanmu. Stan Lee~ Ingat Spider-Man, makhluk unik yang diciptakan oleh Stan Lee dan artis Steve Ditko. Yang menjadi salah satu pahlawan super terkenal di dunia? Sebuah video inspirasi mengisahkan tentang perjalanan Stan Lee, sebagai penulis dan tokoh khayalannya, Spider-Man. Diawali dengan aktivitas sederhana yang dilakukan oleh Lee, bermula ketika Lee memperhatikan seekor lalat yang sedang merayap di dinding. Kemudian muncul ide dan berkembanglah imaginasi liarnya. Di kemudian hari Spider-Man menjadi pahlawan super yang melegendaris. Spider-Man ditulis dalam dua versi, komik dan film. Tidak mudah bagi Lee untuk mewujudkannya, dibutuhkan kerja keras dan keyakinan. 

Tentang bagaimana aku mendapatkan ide-ide untuk menulis? Put yourself in somebody’s shoes/place, seolah-olah aku dapat merasakan kepedihan yang amat dalam yang dirasakan seseorang hanya karena aku membaca detail kata-kata yang tertulis dalam sebuah novel, artikel-artikel tentang masalah-masalah sosial, hasil reportase ataupun penelitian. Film atau drama yang aku saksikan, curhatan seorang teman atau seseorang yang diposisikan sebagai korban. Tidak mudah memposisikan diri ke orang lain, dibutuhkan observasi dan empati yang dalam. Untuk menulis tentang satu tema puisi saja bahkan dibutuhkan berlembar-lembar sumber bacaan yang harus dibaca sebagai referensi, sehingga aku dapat menuangkannya ke dalam bait-bait (Puisi “Human Trafficking 1-16, yang kutulis sekitar tahun 2007). 

Semua hal di dunia juga ternyata memiliki jiwa tidak hanya makhluk yang bernyawa, pun termasuk hujan, angin, matahari, bulan dan malam. Sebenarnya tidak ada alasan bagiku untuk mengeluh tentang hujan yang terjadi di setiap musimnya. Meski Climate Change (perubahan iklim) menjadikan hujan tak mematuhi sesuai jadwalnya. Aku merasakan hujan memberikan sesuatu yang amat spesial. 

Tetesan hujan menceritakan

Betapa indahnya mimpi-mimpi kita.~

Betapa syahdunya perasaanku ketika di tengah perjalanan menuju tempat kerja, di atas kendaraan roda dua, atau ketika aku berada di dalam pesawat ketika melakukan traveling, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Aku begitu menikmati irama yang mengalun dan bait-bait dari setiap tetesannya di balik jendela. Atau ketika aku terjebak kemacetan di suatu tempat menuju pulang. Sungguh aku merasakan ada keriuhan kegembiraan dan kepedihan sekaligus, yang ia ingin sampaikan. Bahkan setiap tetesannya kurasakan sebagai sebuah kerinduan yang teramat mendalam. 

Oktober

Hujan pertama turun

Setiap rintikan menyemaikan

Benih-benih kerinduanku~

Hujan adalah inspirasi. Andai aku mau mengambil waktu untuk mendengarkan lekat-lekat dan merenungkannya, tentu saja hujan akan berbicara dan bahkan mungkin berdiskusi tentang banyak hal padaku. Pastinya ia akan merasa lepas dan bebas bercerita tentang apa pun yang ia inginkan. Termasuk tentang mimpi-mimpinya, tentang harapan terpendamnya, tentang kisah-kisahnya. Dan bahkan mungkin tentang rahasia besarnya. Andai aku mau ... .~


Nadiyah, naskah pilihan di muat dalam Antologi Guru Menulis KMA OP 30. Jakarta, 23 Juni 2021

Tuesday, June 22, 2021

HIJRAH LITERASI : MENAPAKI JALAN SUNYI

 

 

Menulis adalah jalan sunyi. Jalan pembebasan dan pengembaraan diri~. Quote yang aku tulis ini terinspirasi dari beberapa penulis hebat dunia yang disajikan pada materi 1 dan 2 sgsi kma op 29 pada bulan Maret lalu. Yah, menulis adalah cara pembebasan diri sekaligus pengembaraan pada diri si penulis. Begitu kira-kira yang dapat aku simpulkan. Penulis begitu asyik dengan dunianya, sampai-sampai andai tidak tersedia waktu, mereka pun mampu untuk menciptakan waktu bagi dunianya. Sungguh ajaib! 

Kala hati gundah, senang, emosi memuncak, mengalami kebuntuan--tidak ada solusi ketika menghadapi berbagai persoalan hidup, ketakutan, kepedihan dan penderitaan atau rindu yang tak pernah bertepi, cara yang terbaik adalah melarikan diri menapaki jalan sunyi, menulis. Beberapa penulis terkenal mengambil jalan ini, bukan hanya sekedar untuk menyembuhkan atas kepedihan dan penderitaan yang dihadapi, tapi bagaimana mereka mampu mengelola situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan menjadi sesuatu yang menggairahkan. Bahkan mampu memberikan inspirasi bagi masyarakat dunia. Anne Frank, dalam The Diary of a Young Girl. Sebuah buku harian yang ditulisnya pada masa perang, hidup dalam bayang-bayang ketakutan di masa rezim Nazi Hitler, yang kemudian menjadi bagian penting dari sejarah dunia. Bagi Anne menulis dapat menjadi sumber kenyamanan dan pengharapannya. 

Maya Angelou, penyair dan penulis sekaligus aktivis sipil Amerika yang terkenal. Catatan kehidupan masa kecilnya yang menyedihkan dapat dijadikan sumber inspirasi bagi siapa pun. Semua jejaknya terekam dalam buku yang ditulisnya, diantaranya buku yang berjudul I Know Why The Caged Bird Sings. Maya sedikitnya telah menerbitkan tujuh otobiografi, tiga buku esai, beberapa buku puisi serta jenis tulisan lainnya. Beberapa quote-nya sangat menginspirasiku, diantaranya adalah "If you don't like something, change it. If you can't change it, change your attitude".

Tahun 2018 sejak aku bergabung dalam komunitas menulis, dengan mantap jalan sunyi ini aku tempuh. Meski kegiatan menulis jauh sebelumnya sudah lama aku lakukan, akan tetapi dengan intensitas yang begitu kecil, tanpa komitmen apa pun. Padahal komitmen pada diri sendiri untuk menulis dan dilakukan secara step by step dan berkelanjutan adalah bagian yang sangat penting. Andai aku ingin memiliki skill dan menjadi penulis profesional dibutuhkan banyak latihan. Dan semua itu dapat terback up andai aku tergabung dalam komunitas menulis. 

Bergabung dalam komunitas menulis menambah energi baru, dan yang paling membahagiakan aku dapat menulis quote-ku sendiri, yang memang sejak lama aku impikan. Belajar untuk disiplin akan waktu, ada target yang hendak dicapai dan yang terpenting adalah membangun kepercayaan diri sendiri (build self-confidence) untuk menemukan jalannya sendiri. Menulis berarti memperhatikan dunia sekitar, memperhatikan detailnya. Aku pun harus membuka hati untuk apa yang aku lihat. Mendengarkan orang-orang yang berada di sekelilingku ketika mereka berbicara. Karena setiap orang memiliki ceritanya masing-masing, maka dengarkan dan ambil bagian dalam percakapan atau berdiskusi. Perhatikan apa yang mereka sampaikan, ajukan pertanyaan dan saat di mana mereka juga memberikan jawabnya. Dan satu hal yang paling penting dari semua itu adalah baca, baca dan baca.

“If you don't have time to read, you don't have the time (or the tools) to write. Simple as that.” –Stephen King. Membaca dan menulis memiliki hubungan yang begitu erat. \Memiliki makna sebagai sebuah proses yang panjang. Jika seseorang ingin menulis, maka harus banyak membaca. Melalui berbagai macam bacaan yang diminati oleh seorang penulis, ia merasa terbebaskan sekaligus dapat melakukan pengembaraan diri yang kemudian dituangkan dalam tulisan-tulisannya. Sehingga tidak heran mengapa seorang penulis seperti Ray Bradburry mampu menghabiskan seluruh hidupnya di hadapan mesin tik. Tidak akan pernah khawatir akan jadwal yang padat, yang seolah-olah membatasi ruang geraknya. Semua dilakukannya dengan penuh suka cita. Atau Stephen King, penulis skenario terkenal Amerika. Berkat kemahirannya menulis telah melahirkan 56 novel, puluhan cerpen dan bahkan komik.

Di dunia ini tidak ada profesi manapun yang tidak melibatkan kegiatan membaca. Seorang traveler-pelancong membutuhkan berbagai informasi sebelum mengunjungi suatu tempat atau ke suatu negara. Menentukan destinasi wisata impian apa yang diinginkannya. Setelah mendapatkan informasi yang cukup berikut tips-tipsnya, barulah si traveler-pelancong mempertimbangkan untuk mengunjunginya. Dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang tempat wisata yang akan dituju dan pengalaman-pengalaman yang menakjubkan yang akan ditemuinya.

Andai pun aku seorang koki atau chef, sudah pasti membutuhkan sumber bacaan yang nantinya akan dijadikan rujukan untuk membuat berbagai macam varian menu sebelum disajikan kepada customer. Harus mengetahui seluk beluk memasak, bahan-bahan dan alat-alat lainnya yang diperlukan. Tentu saja selain memiliki keterampilan memasak, seorang chef dipercaya untuk memimpin dapur dan membuat racikan menu. Memberikan pelatihan dan teknik-teknik memasak kepada orang lain. Andai itu semua mereka tuangkan dalam sebuah tulisan akan tampak menarik, dan menambah value bagi si penulisnya. Begitu pula dengan profesi guru. Keren kan? 

Ketika aku melihat ke dalam diri seorang guru, yang ada dalam pikiranku adalah membaca dan menulis, selain itu tidak ada lagi~.  Bagi seorang guru membaca dan menulis adalah bagian yang tak terpisahkan. Berbagai macam varian data dapat dijadikan sumber untuk menulis. Setiap hari ada saja peristiwa unik yang bertebaran di sekitarnya. Mulai dari betapa heboh dan super heronya emak-emak ketika mengantar dan menjemput putra-putrinya di sekolah. Kisah-kisah inspiratif ketika berada di kelas, dengan teman sejawat, aktivitas pribadi di luar kegiatan sekolah (chatting, berinteraksi dengan orang asing), dan masih banyak cerita lainnya yang terkadang sedikit aneh, tak terduga. Andai seorang guru memiliki minat untuk menulis, mungkin seorang guru dapat menjadi blogger, novelis, cerpenis, peneliti, atau yang sekarang sedang booming di masa pandemi ini adalah menjadi youtuber, dengan pendapatan yang cukup fantastis!

Memang hidup adalah pilihan. Dan aku pun pada akhirnya harus memilih, dari sekian banyak aktivitas di luar sekolah hal yang membuat aku nyaman dan penuh pengharapan (meminjam istilah Anne Frank) adalah menulis. Bukan karena aku hidup dalam penderitaan sebagaimana Anne dan Maya, bukan. Tidak lain karena aku harus menemukan jalanku sendiri, menemukan jati diriku sendiri.~           

Nadiyah, Jakarta, 11 Juni 2021. Dimuat dalam Hijrah Literasi : 45 Artikel Pilihan SGSI KMA OP (Penyunting : Eka Wardana)