Education Quotes

Jendela

Friday, January 10, 2020

GURU SENANG, SISWA PUN SENANG



“It is the supreme art of the teacher to awaken joy in creative expression and knowledge.“
~Albert Einstein

Menciptakan kelas yang menyenangkan merupakan impian bagi kita sebagai guru dan juga siswa. Diskursus mengenai kelas menyenangkan banyak ditawarkan dalam berbagai artikel, buku dan berbagai sumber lainnya. Bagi saya kelas menyenangkan itu hal yang terpenting adalah semua terkait dengan kemampuan guru bagaimana mengkondisikan kelas, berinovasi, sehingga menghasilkan sesuatu yang memberikan manfaat lebih banyak bukan hanya bagi siswa melainkan juga untuk guru itu sendiri dan memiliki dampak yang baik bagi lingkungannya.

Melalui tulisan ini, saya ingin menyampaikan beberapa alternatif solusi, tentang bagaimana menjadikan proses belajar dan mengajar menjadi sesuatu yang menyenangkan, tidak lagi menjadi beban. Guru diberi kebebasan untuk berinovasi sehingga mampu menemukan hal-hal baru yang menjadi solusi, sehingga kenyamanan belajar dan mengajar dapat tercipta dengan baik.

Berdasarkan pengalaman ada tiga hal yang perlu diperhatikan, diantaranya : Pertama, bagaimana guru harus menyiapkan materi yang akan disampaikan berikut media apa yang akan digunakan (aplikasi internet, video, musik, dan lainnya) sehingga media yang digunakan tepatguna. Berharap siswa dapat menikmati materi yang disampaikan dengan hati gembira, antusias terhadap hal-hal yang disampaikan, meski materi yang disajikan sederhana.

Beberapa aplikasi/media online yang dapat digunakan diantaranya : edmodo sebagai alat pendidikan yang dapat menghubungkan antara guru dan siswa, yang berasimilasi dengan jejaringan sosial. Guru dapat membuat grup kolaboratif online. Selain itu juga terdapat Socrative, yang memungkinkan bagi guru untuk membuat latihan atau permainan pendidikan yang dapat diselesaikan oleh siswa dengan menggunakan perangkat seluler. Dan Projeqt, alat untuk membuat presentasi multimedia, dengan slide dinamis. Thinklink, guru dapat membuat gambar interaktif dengan musik, suara, teks dan foto. Serta masih banyak aplikasi lainnya yang menjadikan proses belajar mengajar lebih menarik dan dinamis.

Selain itu guru juga dapat memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih media yang akan digunakan ketika melakukan presentasi juga sangatlah penting. Di era milenial ini jangkauan siswa dalam penggunaan aplikasi internet lebih jauh di bandingkan dengan guru itu sendiri. Bahkan adakalanya jauh lebih menarik. Disini guru hanya memberikan motivasi dan memberikan arahan dan kebebasan kepada siswa untuk lebih mengembangkan apa yang sudah disampaikan oleh guru.

Kedua, kebebasan yang diberikan terhadap guru dalam berinovasi (out of box), dengan menampilkan sesuatu yang baru sehingga suasana kelas tidak monoton. Kelas menjadi dinamis dengan keaktifan siswa yang banyak terlibat di dalamnya. Disini siswa juga diberi kebebasan untuk menyajikan materi sesuai dengan minatnya. Sebagai contoh dalam menyajikan materi PPKn tentang kedaulatan. Disini ada lima macam kedaulatan, diantaranya kedaulatan tuhan, raja, rakyat, hukum, dan negara. Materi yang disampaikan tidak hanya dalam bentuk teori, tetapi bagaimana siswa juga diajak dan diberi kebebasan untuk mengetahui lebih dalam tentang salah satu negara yang menganut kedaulatan tuhan, diantaranya negara Jepang.

Melalui tayangan video berupa dokumenter atau film, siswa dapat mengeksplor fakta-fakta menarik tentang kehidupan masyarakat Jepang, termasuk di dalamnya tentang nilai-nilai baik, tradisi/kebiasaan yang hidup lebih dari ratusan tahun. Tentang kekaisaran Jepang yang tetap survive lebih dari 2000 tahun lamanya. Dan ini merupakan suatu hal yang sangat menakjubkan. Siswa dapat menyuguhkan materi pembelajaran yang hidup. Real. Dan tentu saja faktual! Dapat melakukan perbandingan tentang kelebihan dan kelemahan dari jenis kedaulatan yang dianut suatu negara.

Dan ketiga, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Hal ini dimaksudkan supaya siswa yang kurang aktif dapat terlibat secara langsung. Guru dengan mudah dapat memantau minat belajar siswa, dari hasil pengamatan dan informasi yang disampaikan oleh masing-masing ketua kelompok. Sehingga guru memperoleh data-data yang diperlukan untuk menganalisa media atau strategi apa yang tepat untuk digunakan ketika mengajar. Dan siswa pun memiliki pengalaman yang beragam ketika mengerjakan tugas kelompoknya. Pengalaman siswa ini dapat juga dijadikan sebagai bahan tulisan dan diskusi.

Nadiyah, Desember 2019 Dimuat dalam Antologi Buku 17