Education Quotes

Jendela

Wednesday, November 13, 2019

TIDAK IKUT LOMBA

Tema kali ini menceritakan beberapa kejadian di masa lalu ketika penulis masih duduk dibangku sekolah, ibarat membuka kotak pandora. Ketika satu kejadian diungkapkan, kejadian lainnya bermunculan mengikuti. Mengalir, tanpa henti. Ada 1001 cerita menarik yang tak akan habis-habisnya untuk diungkapkan. Sebagaimana kejadian yang aku alami ketika di Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah.

Tidak Ikut Lomba. 
Aku tidak ingat persisnya, yang jelas aku masih duduk di tingkat Ibtidaiyah. Pada waktu itu sekolahku mengambil bagian dari kegiatan lomba gerak jalan antar sekolah. Sekolah kami mengirimkan dua regu, laki-laki dan perempuan. Satu regu masing-masing berjumlah 12 orang. Atribut yang dikenakan selain topi dan baju training dengan warna yang senada, juga sepatu yang digunakan harus berwarna hitam.

Sebenarnya aku tidak terlalu percaya diri untuk ikut ambil bagian dalam lomba beregu ini, tetapi karena guru kelas yang memilih, jadilah aku menjadi salah satu pesertanya. Entalah, apa yang menjadi pertimbangannya. Mungkin karena aku cukup menonjol dibandingkan dengan teman-teman lainnya, padahal kalau dilihat dari segi fisik, tinggi badanku biasa-biasa saja. Atau mungkin karena ayahku ketua yayasan, atau mungkin prestasiku cukup membanggakan, atau mungkin ... .

Aku tidak hadir pada hari H lomba gerak jalan, padahal sudah beberapa kali aku mengikuti latihan persiapan lomba. Alasan sebenarnya adalah sederhana, aku tidak memiliki sepatu hitam yang menjadi syarat bagi peserta yang akan ikut lomba. Bukan karena tidak ada uang, aku tidak memberitahukan hal tersebut kepada orang tuaku bahwa aku akan ikut lomba dan butuh sepatu hitam. 

Aku menyadari, aku begitu menyepelekannya dan berpikir tidak akan terjadi apa-apa andai aku tidak hadir pada saat lomba. Toh ada banyak teman-temanku yang akan menggantikannya. Ternyata aku salah, begitu naif. Aku tidak berfikir panjang, justru ketidakhadiranku membuat kecewa dan malu pihak sekolah. Duuuh ... .    

Pribadi Yang Cuek. 
Cerita lainnya ketika KBM sedang berlangsung. Karena sedang asyik menulis aku tidak mendengar beberapa informasi yang disampaikan guru yang ditujukan kepada teman-teman sekelas termasuk aku. Karena aku murid baru, aku pun tidak meresponnya. Aku mengira informasi tersebut bukan ditujukan kepadaku, sehingga begitu tenangnya aku duduk manis di barisan kedua. Tetapi ternyata aku salah, informasi tersebut berlaku untuk semua anggota kelas. Sikap cuekku ini membuat keterlambatan pengiriman data yang seharusnya segera dikirim pihak sekolah.

Tidak Mengerjakan PR IPA. 
Salah satu kelalaianku pagi itu adalah lupa mengerjakan tugas IPA. Waktu itu aku duduk di kelas dua (sekarang kelas 11). Tentu sebagai konsekuensinya aku harus mengerjakannya di luar kelas. Ketentuan tersebut adalah bagian dari aturan yang tidak tertulis. Awalnya aku sedikit terkejut, dan tidak tahu apa yang harus aku lakukan selama aku di luar kelas. Sendirian di luar kelas membuatku jenuh, meski aku tahu harus menyelesaikan PR IPA selama pelajaran IPA berlangsung.

Jika dipikir-pikir betapa malunya aku. Yah aku akui aku bersalah, tapi mau bagaimana lagi semua sudah terlanjur. Tiba-tiba satu ide briliant muncul di kepalaku,  kenapa aku tidak menggunakan kesempatan ini untuk melakukan sesuatu, bersenang-senang atau melakukan hal lainnya misalnya? Oww ... Aku pun melenggang turun ke lantai bawah dan bersembunyi di kantin sekolah. Aku memutuskan tidak akan kembali ke kelas sampai pelajaran IPA berakhir. Belakangan aku tahu, beberapa menit aku berada di luar kelas, guru IPA meminta teman karibku untuk mencariku dan meminta kembali ke kelas.


Nadiyah
Jakarta, 12 November 2019